AIR MATA EMBUN

Matahri terengah-engah
Pagi meniteskan airmata
Melihat cuaca suram
Suasana kehidupa pusing
Mendengar seribu suara di tepi telinga
Usil, liar bermidar dunia misteri
Penyiksaan, kesidihan datang mendesah
Ngeri, kejenuhan diri ini
Ingin rasanya pergi dari kedalaman rimba
Ribut, rumit dari jahil
Haruskah pagi korbankan airmata embun ?
Menjatuhkan hujan bumi
Haruskah pagi korbankan kesucian ?
Rahasia kesetiaan cinta
Relakah diri ini kehilangan semua yang dimilki
Relakah dirinya kehilangan airmata kesetiaan
Yang lahir dari mineral
Oh malam
Mengapa aku harus terbit dari kegelapan
Mengapa aku harus kembali kegelapan
Oh siang
Mengapa hidup ini menderita
Mengapa aku tersingkirkan
Oh sore
Mengapa diri ini kau tending
Mengapa diri ini kau injak
Kau jadikan debu
Ku buka mata ini dengan ceria
Ku buka mulut ini dengan senyuman
Tapi mangapa aku harus jatuhkan air mata
Di tengah percekcokan
Burung-burung menyambutku dengan suka ria
Dedaunan menyambutku dengan tarian
Anginpun menyambutku dengan dendang cinta
Apakah karnanya kau ingkari janji-janji
Apakah karenanya kau renggut kesetiaan itu
Kau sita semuanya
Kau cabik-cabik di tengah keramaian
Aku rela kau gantikan kedudukan
Aku rela kau ambil semua harta warisan
Karena aku segera pergi ke asuhannya
Ku tak sanggup menjalani tgas duniawi
Ku tak tahan menguraikan air mata
Walau begitu berat ku lepaskan semuanya
Namun ku telah tak bisa mananggung beban-beban itu
Selamat tinggal dunia
Kukan menantimu di duniaku yang kedua
baca selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KETIKA KESENDIRIANKU

aku bukan tak tahu bagaimana caraku untuk bertahan dari semua masalah yang datang padaku,,, tetapi aku lebih percaya,,,apa yang aku lakukan ...