Lembar kenangan kita ukir kerap bersama
Membayang mimpi-mimpi lelap
Melimpahkan beribu bunga mengabjad di kalbu
Meski 1000 kumbang datang membawa asmara
Namun takmampu menembus kerinduan
Terkadang rindu ini menggayut dalam dada
Tatkala kau kosong di mata
Kemarilah... kemarilah...
Kemarilah... kemarilah...
Bunga pucat ini menanti selendang putih
Bersama tulus, hati murni
Dekatkan hati
Tempel didinding jiwa
Agar ku merasa terhibur
Tatapkan mata
Kau bola emas didalamnya
Kembalilah dalam dekapan
Mawar putih mananti
Bersama hati cemas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar